Se-alpha-female Apa Saya?

Baru beberapa hari lalu saya menulis menceritakan celetukan orang-orang tentang pandangan mereka kepada saya yang dianggap “alpha female”, eh semalam teman dekat saya (cowok) juga ngasih statement yang mencengangkan.

Berbicara tentang kerumitan sebuah pernikahan memang tak ada habisnya. Terlalu banyak contoh yang kurang menyenangkan di luar sana. Tak heran banyak yang akhirnya memilih untuk tetap sendiri (tidak menikah), atau child free untuk mengurangi kerumitan berumah tangga.

Saya sendiri belakangan ini selalu menekankan beberapa hal dalam berelasi diantaranya kami harus meningkat kualitas hidupnya. Mengapa harus meningkat? Ya karena sebuah relasi yang baik harus memberikan lebih banyak nilai positif. Lebih bahagia, lebih ringan, lebih produktif, lebih bersemangat, lebih lancar rezeki, lebih banyak tawa, dll. Apakah semua serta merta tanpa tantangan? Tentu saja tidak. Tapi akhirnya kita dapat memberikan kesimpulan bahwa hidup kita akan lebih “bermakna” dengan atau tanpa berelasi. Kalau kualitas hidupnya justru menurun, ya buat apa?

Pernyataan menohok teman saya itu kemudian memancing gelak tawa yang meledak-ledak. Lucu sekali dan tidak terduga, di mana banyak orang yang mengejar saya untuk segera menikah lagi. Tak salah memang. Saya merasa bisa bertahan hidup 8 tahun belakangan dengan cukup baik. Tapi bagaimana bisa dia menyimpulkan saya tidak butuh laki-laki lagi? Se-alpha-female itu kan saya? :))

Lalu, kapan saya menikah (lagi)? 😀

Grafik apa itu?
Grafik mood.

Naik-turun-naik lagi-turun drastis hahaha..

Begini amat ya. Tapi kalau nggak begini mungkin kita nggak “mateng”, kita bakal flat dan baked.

Padatnya nggak habis-habis. 24 jam selalu terasa kurang.
Ruwetnya gak kalah ya kan.
Energinya dihemat-hemat buat dibagi-bagi.

Suka lucu.

“Kamu alpha female ya?”
“Ya kalau ada yang mau ngurus mah saya enakan diurusin yak!” 😀

Ke mana aku melangkah?
Mana ku tahu aku akan berada di sini?

“There is no logic in life, Darling.”

Berapa banyak hal yang sesuai dengan harapan?
Yang ditunggu tak datang, yang tak disangka hadir.
Yang ingin digapai tak teraih, yang tak terpikirkan ada begitu saja.

Waking Up Together With You

Hidup sedang melow-melownya eh, nemu lagu ini. Ardhito memang sangat pintar menyusun lirik implisit. He is one of my favorite song writer! After Bilal Indrajaya, of course. Tidak bisa menelan mentah-mentah liriknya, tapi memaknai seluruh lagunya bahwa hidup memang tidak bisa dilogika. Hidup penuh sesuatu di luar nalar, tak menentu, banyak kepalsuan, dan butuh mental baja untuk terus berjalan. Dan impian di atas semuanya sesungguhnya adalah kedamaian.

Waking Up With You – Ardhito Pramono

Waiting to time will i be better or fall
Play a lovely melody or nothing at all
Seeking my pride when there else nothing to hide
Wishing im waking up together with you

Thinking of fantasy when there’s no more privacy
Faking a smile there’s no reason to cry
It’s breaking my mind to see the truth is a lie
Let me just waking up together with you

There’s no logic in life but darling love is understandable…
Tell me the price then I’ll try to compromise
Power and politics leads time to collapse
It’s breaking my heart to hear the truth is a lie
Please let me waking up together with you..

There’s no logic in life but darling love is understandable…
I’m not prodigy it is just my agony
The plans in my hand i have to risk it all
It’s hurting my eye to see what’s going on
Let me just waking up together with you
Waking up tomorrow with you
Waking up together with you

Di malam-malam yang luar biasa letih, kadang terlintas “apa yang kucari di hidup sampai aku rela seletih ini?”. Tapi setiap kali ingat kamu, Ken, nothing i wouldn’t do. 

You’re truly my everything.

Lalu yang Pilu

Lajunya melambat
Seketika waktu terhenti sesaat
Tubuhnya bergetar hebat
Air mata menetes di ujung penat

Lagu lama mengalun lirih
Membawakan kisah nan pedih

Terdiam dalam sendu
Tak bisa menghapus pilu
Melupakan yang lalu

A Divorce

“Halo Ran, btw, aku udh proses gugat cerai.. Udah ada pemanggilan sidang pertamanya”, sebuah kalimat muncul di layar HPku beberapa hari yang lalu.

Kaget? Ya. Sedih? Pasti ada sedihnya, apalagi berita itu datang dari kerabat dekat. Banyak memori masa lalu yang tak (mungkin) bisa hilang dari ingatan. Sejenak badanku bergetar dan air mataku menetes. Tak lama, tak apa. Sudah biasa reaksi tubuhku begitu. Cukup dirasakan dan dibiarkan berlalu saja.

“Divorce” atau perceraian saat ini mungkin sudah tidak terlalu “asing” bagi kita. Kakakku, temanku, sepupu-sepupuku dan aku sendiri sudah mengalaminya. Buatku, perceraian bukanlah jalan yang baik (untuk dipilih), tapi juga bukanlah yang terburuk. Pada momen apapun ketika saya dimintai pendapat, saya selalu mempercayakan keputusannya kepada yang bersangkutan. Saya hanya akan memberikan pandangan plus minusnya saja.

Ada di sebuah kasus, teman saya bertahan di pernikahan yang sangat toxic tapi bertahan demi harta. Ada juga kasus yang sedang viral, walau sudah babak belur hampir mati, tapi tetap bertahan demi anak. Buat saya yang tidak ada salahnya, karena memang itu adalah hak dia untuk memilih keadaannya dengan segala plus minusnya.

Pesan saya hanya satu, apapun itu, lakukanlah dengan kesadaran. Ada baiknya memisahkan emosi sebelum bertindak atau memutuskan. Menyendiri itu ada baiknya. Jika sudah tenang, berhentilah menyakiti. Baik diri sendiri, ataupun orang lain. Pilihlah keputusan yang paling tidak menyakiti. Ingat, diri sendiri juga salah satu yang harus kita pikirkan. Kalau kita juga tersakiti, bisa jadi kita akan menyakiti banyak pihak dalam bentuk berbeda.

Doa baik untuk semua yang sedang berjuang.
Aku yakin, kalian melangkah dengan segala pertimbangan dan usaha yang telah kalian tempuh.
Semoga kalian dikuatkan, dilancarkan, dan diberikan kemudahan kebahagiaan pada kehidupan setelahnya. Allah Maha Baik, insyaAllah akan selalu aja jalan untuk niat-niat baik.

Hidup
Dewasa ini

Rumit
Ruangnya sempit
Urusannya berbelit

Tak banyak waktu
Bahkan pilu
atau ragu
tak bisa menunggu

Mungkin esok
Mungkin (juga) tidak
Mungkin habis dalam isak

Tak ada
selamanya
Semua
hanya
sementara

You got it!

It wasn’t easy.
To get through all of those things.
To manage everything and keep it balance.

Sometime words are hard to find.
But you know this big love is unconditional.
It really means so much.

I’m not perfect.
But, you’ll always have the best of me.

I know it is crazy to keep spinning around
That the ball still running
The dark-grey clouds are hanging above your head
None of the game is over
Only the right one win