Merencanakan capaian-capaian hidup memang menggairahkan, lebih lagi jika rencana-rencana itu tercapai dengan mulus tanpa na-ni-nu yang menggoncangkan optimisme.
Tapi, ya namanya hidup, banyak yang bilang seperti roda, kadang di atas kadang di bawah, kadang terlentang vertikal karena rusak, kadang seperti roller coasters karena dipakai ngebut. Belum lagi ada kalanya jalannya banyak berlubang, kejeglong-jeglong, lalu velg peyok, mletre sis.
Andai saja hidup selalu punya opsi yang positif dan bisa dipilih setiap saat mungkin warnanya jadi abu-abu karena selalu serupa. Bagai mengayuh sepeda, ada semilir angin, ada pemandangan indah, ada tetes keringat dan panas menyengat. Kalau oleng, diseimbangkan. Kalau capek, istirahat sebentar. Kalau dirasa sudah maksimal dan tidak sanggup, berhenti.
Hidup adalah perkara mengusahakan rencana-rencana sebaik-baiknya. Perkara hasil, alurnya sudah ada yang lebih tahu. Setidaknya, sesal dan pilu tidak menggerogoti sisa waktu kita yang masih ada.