Ada kalanya kita perlu memanggil memori yang jauh sekali tertinggal, sekedar untuk menyadari bahwa waktu tak bisa kembali. Teman, sahabat, cinta yang hilang, tawa yang masih tertinggal, dan semua suka-luka yang telah terlewati. Gelora yang dulu membara menjadi api yang tenang dan menghangatkan. Jutaan potongan film yang telah merangkai hidup, menjadi sebuah refleksi yang membantu kita melanjutkan hidup. Untuk yang sedang bersedih, akan terus memperjuangkan bahagianya, untuk yang berbahagia, akan terus menjaganya.
Lagu ini tiba-tiba lewat di radio dan membuat saya terbang ke puluhan tahun yang lalu. Frame-frame masa remaja hingga dewasa lewat begitu saja. Bagaimana masa-masa “lucu” dan “berat” terlewati, sampai di titik ini. Sore yang syahdu dengan hujan rintik-rintik sambil meromantisasi hidup, ah, mendamaikan juga ya.