“
mencintai angin harus menjadi siul
mencintai air harus menjadi ricik
mencintai gunung harus menjadi terjal
mencintai api harus menjadi jilat
mencintai cakrawala harus menebas jarak
mencintaiMu(mu) harus menjelma aku
”
– Sapardi Djoko Damono –
—
Cinta itu melebur komponen-komponen menjadi satu energi bersama, mengharmonikan nada, menyamakan langkah, menyelaraskan hati, menyenandungkan irama, merajut asa, mengisi kekosongan, merekahkan senyum, mewujudkan mimpi…
Cinta itu ramuan keajaiban..
Cinta adalah cahaya yang bisa menjadi kebanggaan di tengah penderitaan, pelita di tengah kegelapan, motivasi di saat terpuruk dan anugerah terbesar bagi kehidupan. Maka dari itu menjadi baiklah diri kita di saat bisa mensyukuri rahmat cinta yang telah Allah turunkan bagi hamba-Nya.
Cinta adalah ruh yang membangkitkan jiwa, energi dikala harapan hanya menjadi cita-cita yang tak kunjung kesampaian. Cinta merupakan penggugah hati disaat sedih kerap menemani. Bahkan cinta hanyalah penyebar kebaikan di masa kejahatan. Peniti kebenaran saat salah menjadi kebiasaan. Maka dari itu hargai cinta sebagaimana kau menghargai dirimu sendiri.
Wahaha.. pujangga benerannya dateng π
Terima kasih komennya suhu!
Yang jelas dalam presepsiku saat ini, pada prakteknya cinta itu abstrak, di dunia nyata gak ada guidelines tentang bagaimana seharusnya cinta itu. Makanya yang kutulis itu nggak spesifik, lebih kepada sesuatu yang bisa berjalan bersama.. That’s it!
Dalam puisi ini pun hal itulah yang aku maknai. Bahwa mencintai itu harus melebur dengan yang kita cintai, dan menjadi bagian dari itu. Bagaimanapun komposisi leburan itu, setiap cinta akan punya resepnya tersendiri. Dan itu unik. Seperti sidik jari, takkan ada yang sama.. π
Ya. Ketika semua yang nyata muncul dari sesuatu yang tidak nyata, maka hadirlah cinta dalam wujud yang agung. Ia pun tersebar di segala penjuru ruang dan waktu, yang menjadikan setiap sesuatu akan bergantung padanya. Sehingga, kau harus melepaskan diri dari urusan lain yang membelot dari kemurnian cinta. Menjadi sesuatu yang dilalui dengan tanpa meninggalkan keindahan cinta.
Itulah jiwa termulia, yang telah melepaskan diri dari tiap kepentingan demi menuju kepentingan Yang Terpenting. Bahkan jika ini diteruskan, maka seorang pribadi akan melepaskan diri dari kepentingan kelahiran dan kematian. Ia akan mencapai sesuatu yang murni penuh cinta, yang statusnya akan melampaui batasan zahir manusia.
Begitu pun saat kaki-kakimu mulai melangkah pada usaha mendekatkan diri pada Yang Ilahi. Dengan tangan-tanganmu yang mencoba meraih cinta-Nya, maka Ia pun akan menyentuh halus dengan tangan-Nya. Akibatnya, satu kesempatan hidup akan terdapat banyak kehidupan. Kedalaman pengalaman dengan berbagai kompleksitas pun akan terarah pada kebenaran. Sehingga, dalam waktumu kau akan memiliki kemurnian hati dan kebulatan tekad untuk menerima setiap kehendak-Nya.
Chayoo… π
Iya Oedi, kebetulan aku menemukan beberapa statement menarik dihari ini lho (dan menurutku menarik untuk memberikan pandangan lain tentang cinta, general dan tak melulu melow)..
Sedikit mencuplik dari artikel kompas di http://cetak.kompas.com/read/2011/03/04/04504889/memenangkan.cinta (recommended) :
– Erich Fromm mengatakan bahwa, βCinta itu sebagai sebuah seni. Sebagai seni, cinta butuh pengetahuan dan latihan. Cinta adalah suatu kegiatan, bukan merupakan pengaruh yang pasif. Salah satu esensi dari cinta adalah adanya kreativitas dalam diri seseorang, terutama dalam aspek memberi, bukan hanya menerima.β –
– Mahatma Gandhi pada akhir sebuah ceramah politiknya mengatakan, βBagi saya, Tuhan dan kebenaran cinta merupakan istilah yang dapat digantikan satu dengan yang lain. Jika ada yang mengatakan bahwa Tuhan adalah Tuhan yang tidak cinta atau tidak benar atau yang menyiksa, saya tidak akan sudi mengabdi kepada-Nya. Oleh sebab itu, dalam politik, kita juga harus membangun kerajaan surgawi.β –
Cinta itu general ya?!
In many understanding, in any form and any field.. basic of basic of human nature.. mari kita memaknainya di setiap kehidupan kita π
aiiihhhh.. diskusinya menarik sekaliii..
puisinya juga merdu sekali!
mantap mantap..
terus berkarya saudaraku π
kita melakukan semua hal . . apapun itu pasti ada resikonya seperti mencintai gunung kita harus menjadi terjal . .
termasuk mencintai seseorang . . . .
skalipun kita harus menjelma menjadi orang lain . . .
Sajak Kecil Tentang Cinta Ini ternyata juga sudah ada versi musikalisasi puisinya. Mari disimak.
Dalam tulisan kali ini, saya akan mencoba menafsirkan sajak kecil tentang cinta ini. Puisi ini bertemakan tentang cinta, lebih tepatnya mencintai.